Di tengah sebuah jalan ada empat makam yang menghalangi kelanjutan pembangunan jalan. Dari sisi lain, menggali kuburan memiliki isykal syar’i. Kami mengharap Yang Mulia sudi menjelaskan kewajiban kami sehingga pemerintahan daerah tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat.
Jika memungkinkan untuk mengetahui isi kuburan dan mengambil gambar dari apa yang ada di dalamnya dengan kamera TV tanpa menggali dan membongkar tanahnya, apakah perbuatan tersebut bisa dikategorikan sebagai menggali kubur atau tidak?
Seorang laki-laki wafat sekitar dua puluh tahun yang lalu. Beberapa waktu yang lalu seorang wanita, juga dari desa tersebut, meninggal dunia. Secara tidak sengaja salah, kuburan laki-laki itu digali dan wanita tersebut dimakamkan di kuburan itu. Mengingat bahwa di dalam kubur tidak ada jejak dari jasad laki-laki itu, apakah kewajiban kami sekarang?
Apakah boleh membongkar kuburan dan mengubah pekuburan yang diwakafkan untuk menguburkan orang meninggal, setelah mendapat izin dari marja’ taklid?
Walikota berniat merusak kuburan-kuburan yang berada di sekitar pekuburan untuk memperluas lorong-lorong. Apakah perbuatan ini dibolehkan? Yang kedua, apakah mengeluarkan tulang-tulang mayat tersebut dan menguburkannya di tempat lain dibolehkan?