Mujtahid & Marja

Fatwa Wali Fakih dan Fatwa Marja’ Taklid

Jika ada perbedaan fatwa antara wali amr muslimin/wali fakih dengan salah seorang marja’ dalam masalah-masalah politik, kemasyarakatan dan kebudayaan, apa kewajiban umat Islam?
Adakah tolok ukur untuk membedakan hukum-hukum yang dikeluarkan oleh para marja’ taklid dan wali fakih? Misalnya kalau dalam masalah-masalah musik pendapat marja’ taklid berbeda dengan pendapat wali fakih, yang manakah di antara mereka yang boleh dan wajib diikuti?
Ringkasnya hukum-hukum pemerintahan yang manakah di mana fatwa wali fakih harus diutamakan atas fatwa marja’ taklid?

Taklid Tanpa Meneliti Ke-a’lam-an Seorang Marja’

Saya adalah seorang pemuda yang sudah diharuskan untuk mengamalkan hukum-hukum syariah. Di masa lalu sebelum usia taklif, saya taklid kepada Imam Khumaini r.a. Akan tetapi taklid tersebut tidak berdasarkan kepada penjelasan/berita yang bersifat syar’i, melainkan taklid kepada Imam berdasarkan ‘penyebab terangkatnya kewajiban’. Setelah sekian lama, saya pindah kepada marja’ lain. Dalam keadaan perpindahan ini juga tidak benar dan setelah marja’ tersebut meninggal dunia, saya pindah taklid kepada Yang Mulia (Sayyid Ali Khamenei). Saya mohon penjelasan tentang hukumnya taklid saya kepada marja’ tersebut dan hukum semua amal-amal saya selama itu, begitu juga kewajiban saya sekarang?

Kebolehan Berpindah Marja’

Bolehkah berpindah marja’ taklid?

Meminta Izin kepada Mujtahid A’lam dalam Hal Taklid

Selama ini kami tetap taklid kepada yang sudah meninggal dengan izin mujtahid yang tidak a’lam. Kalau izin mujtahid a’lam merupakan syarat untuk baqa’/tetap taklid kepada yang sudah meninggal, Apakah pindah kepada yang a’lam dan minta izinnya untuk baqa’/tetap taklid kepada yang sudah meninggal adalah wajib bagi kami?

Menukil Fatwa Tanpa Seizin Mujtahid Terkait

Bolehkah seseorang yang tidak memiliki izin dari mujtahid dan kadangkala melakukan kesalahan dalam menukil fatwa dan hukum-hukum syariat, menjadi kurator penukilan fatwa mujtahid dan menjelaskan hukum-hukum syar’i?

Keraguan dalam Menilai Ke-a’lam-an Marja’

Beberapa ulama di mana mereka adalah mujtahid ditanya tentang orang a’lam. Mereka mengatakan merujuk kepada mujtahid fulan (semoga dipanjangkan umurnya) akan melepaskan beban taklif. Apakah saya bisa memercayai ucapan mereka dan taklid kepada mujtahid tersebut?

Cara Memilih Mujtahid yang Akan Dijadikan Marja’ Taklid

Setelah mendapat kejelasan tentang kelayakan seorang mujtahid untuk menjadi marja’ taklid melalui kesaksian dua orang adil, apakah juga diperlukan meneliti tentang hal ini kepada orang lain?

Ayatullah al ‘Uzma Ali Khamenei